Wadah Dit
1. Melelehnya es di Arktik (Kutub Utara)
Studi terbaru memperkirakan  bahwa perairan Arktik bisa meleleh dan bebas dari es pada musim panas  minimal 30 tahun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Melelehnya es di  Kutub Utara ini bisa memperkuat kecenderungan pemanasan global dan  membahayakan penghuni Kutub Utara sendiri, dari manusia hingga beruang  kutub. 
2. Runtuhnya lapisan es Antartika (Kutub Selatan)
Wilkins adalah salah satu  dari sembilan lapisan es Antartika yang telah surut atau runtuh dalam  beberapa dekade terakhir. Lapisan es yang runtuh paling dramatis adalah  Larsen A dan B, yang runtuh secara tiba-tiba pada tahun 1995 dan 2002. 
3. Lubang di lapisan ozon
Lapisan ozon melindungi  penghuni bumi dengan menyerap sinar ultraviolet berbahaya. Tapi  banyaknya penggunaan bahan kimia dan polutan dapat membuat lubang besar  di lapisan ozon. Dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk dapat  memulihkan lapisan ozon seperti semula. 
4. Meluasnya zona laut mati
Zona laut mati adalah  kantong laut yang mana oksigen habis sehingga banyak ikan, kerang dan  spesien lain yang tidak dapat bertahan hidup, seperti terdapat di Teluk  Meksiko. Zona ini terbentuk ketika pupuk tercecer dari sungai dan  membuat banyak alga (tumbuhan laut yang memproduksi oksigen) mati dan  membusuk. 
5. Krisis karang laut
Terumbu karang adalah habitat laut yang penting bagi kebanyakan spesies laut. Tapi beberapa dekade terakhir, banyak terumbu karang yang mengalami krisis karena adanya penangkapan ikan yang berlebihan, polusi laut, penyakit, pemanasan dan pengasaman air laut. Perairan samudera menjadi lebih asam karena menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Artinya, semakin banyak polusi udara, makin asam air laut.
6. Penebangan hutan
Dua per tiga dari planet  bumi ditutupi dengan permukaan air. Bila air tercemar, tentu saja dapat  menyebabkan makhluk hidup di bumi tidak bisa hidup. Dampak pemanasan  global juga mengubah pola ketersediaan air untuk minum dan pertanian.
7. Pencemaran air
Dua per tiga dari planet  bumi ditutupi dengan permukaan air. Bila air tercemar, tentu saja dapat  menyebabkan makhluk hidup di bumi tidak bisa hidup. Dampak pemanasan  global juga mengubah pola ketersediaan air untuk minum dan pertanian.
8. Penumpukan gas rumah kaca di atmosfer
Karbon dioksida dan gas penangkap panas lainnya adalah polutan yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca. Banyaknya gas buangan pabrik dan kendaraan akan memperbanyak jumlah emisi gas rumah kaca ini.
9. Hewan terancam punah 
Ketika habitatnya berubah dan terancam, hewan-hewan yang ada di dalamnya juga mendapat tekanan. Daftar Merah 2008 dari spesies langka yang diterbitkan oleh World Conservation Union mengidentifikasikan hampir 45.000 spesies yang terancam punah.
Ketika habitatnya berubah dan terancam, hewan-hewan yang ada di dalamnya juga mendapat tekanan. Daftar Merah 2008 dari spesies langka yang diterbitkan oleh World Conservation Union mengidentifikasikan hampir 45.000 spesies yang terancam punah.
10. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk
Pada tahun 2007, populasi  dunia melebihi 6 miliar. Tahun itu juga menandai pertama kalinya dalam  sejarah lebih banyak orang tinggal di perkotaan daripada daerah  pedesaan. Enam miliar penduduk ini terus bersaing untuk mempertahankan  hidup dengan sumber daya alam yang sebenarnya terbatas, seperti air,  makanan dan bahan bakar.
Kehidupan bumi dalam hal baik dan buruk tergantung dari apa yang dilakukan oleh manusia itu sendiri yang tinggal di dadalmnya, mengelolah bumi seharusnya sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai khalifahnya dimuka bumi ini.
Kehidupan bumi dalam hal baik dan buruk tergantung dari apa yang dilakukan oleh manusia itu sendiri yang tinggal di dadalmnya, mengelolah bumi seharusnya sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai khalifahnya dimuka bumi ini.
http://danish56.blogspot.com/2011/01/10-tanda-tanda-awal-kehancuran-bumi.html
forum.vivanews.com
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar